Kamis, 05 Juli 2012

PARADIGMA PEMBANGUNAN GEOGRAFI


GEOGRAFI PEMBANGUNAN
PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (Geografi)
FAKULTAS TARBIYAH dan KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH, JAKARTA
Diselesaikan oleh :  Syahbani Putra Gunadi                                                      Kamis, 28 Juni 2012
Nim                     :  1110015000036
Jenis tugas           :  Kutipan dan Analisis Dalam Bentuk Artikel

(Abstrak)
         Dalam sebuah pembangunan di suatu Negara ada beberapa bentuk pembangunan yang di pengaruihi oleh teori yang berkembang sebagai hasil dari tolak ukur pemikiran manusia. Dalam masa perkembangannya atau evolusianya pembangunan di dunia umumnya bercermin pada beberapa aliran seperti sebelum munculnya kapitalisme dengan bungkusnya yang baru yakni neo-liberalisme, Presiden  Harry S. Trumann memperkenalkan istilah pembangunan atau developmentalisme ketika presiden Amerika ini menerapkan kebijakan politik luar negerinya tahun 1949 (Mansour Faqih, 2008). Dalam artikel ini penulis akan membahas mengenai “Paradigma dan Pemikiran Pembangunan Aliran Neo Srtukturalis” dengan kata kunci atau abstrak sebagai berikut:
Ø  Paradigma adalah satu set asumsi-asumsi penyederhanaan dan teori informal yang menggambarkan bagaimana dunia bekerja, dan yang menyediakan kerangka acuan bagi manusia untuk memandang kehidupan dunia disekelilingnya (Desi Fernanda,  2001: 7). Paradigma dalam disiplin intelektual adalah cara pandang seseorang terhadap diri dan lingkungan yang akan mempengaruhinya dalam berpikir (kognitif), bersikap (afektif), dan bertingkah laku (konatif).
Ø  Pemikiran adalah suatu proses, cara atau perbuatan memikir dalam suatu problem yang memerlukan suatu pemecahan (Kamus Besar Bahasa Indonesia v1.3).
Ø  Pembangunan ialah suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana (Ginanjar Kartasas­mita (1994).
Ø  Pembangunan aliran neo strukturalis mendefinisikan pembangunan sebagai proses integral dengan mempertimbangkan tidak hanya unsur makro dan mikro-ekonomi tetapi juga struktur sosial dan politik serta faktor-faktor kelembagaan, budaya dan psikologis. (Thiery 1991: 17)

“Paradigma dan Pemikiran Pembangunan Aliran Neo Strukturalis”
(By Syahbani)
            Sesuai dengan perkembangan waktu, suatu Negara tidak akan terlepas dari suatu pembangunan, karena pembangunan merupakan bagian dari implementasi dari suatu rencana yang berkelanjutan. Dalam artikel ini penulis akan membahas beberapa bagian dari abstraksi diatas agar pembahasannya menjadi relevan satu sama lain.
Pengertian Paradigma dan Pemikiran Pembangunan
Istilah paradigma pada mulanya dipakai dalam bidang filsafat ilmu pengetahuan. Menurut Thomas Kuhn, Orang yang pertama kali mengemukakan istilah tersebut menyatakan bahwa ilmu pada waktu tertentu didominasi oleh suatu paradigma. Paradigma adalah pandangan mendasar dari para ilmuwan tentang apa yang menjadi pokok persoalan suatu cabang ilmu pengetahuan. Dengan demikian, paradigma sebagai alat bantu para illmuwan dalam merumuskan apa yang harus dipelajari, apa yang harus dijawab, bagaimana seharusnya dalam menjawab dan aturan-aturan yang bagaimana yang harus dijalankan dalam mengetahui persoalan tersebut. Suatu paradigma mengandung sudut pandang, kerangka acuan yang harus dijalankan oleh ilmuwan yang mengikuti paradigma tersebut. Dengan suatu paradigma atau sudut pandang dan kerangka acuan tertentu, seorang ilmuwan dapat menjelaskan sekaligus menjawab suatu masalah dalam ilmu pengetahuan.
Istilah paradigma makin lama makin berkembang tidak hanya di bidang ilmu pengetahuan, tetapi pada bidang lain seperti bidang politik, hukum, sosial dan ekonomi. Paradigma kemudian berkembang dalam pengertian sebagai kerangka pikir, kerangka bertindak, acuan, orientasi, sumber, tolok ukur, parameter, arah dan tujuan. Sesuatu dijadikan paradigma berarti sesuatu itu dijadikan sebagai kerangka, acuan, tolok ukur, parameter, arah, dan tujuan dari sebuah kegiatan. Dengan demikian, paradigma menempati posisi tinggi dan penting dalam melaksanakan segala hal dalam kehidupan manusia.
Sebagai asumsi, kita memang tidak berjalan di atas peta. Tetapi dengan peta kita menjadi yakin dalam melangkah dan bisa mencapai tujuan yang ingin dicapai. Tentu yang dibutuhkan adalah peta yang menunjukkan jalan yang benar, karena peta yang salah juga akan menyesatkankan perjalanan kita. Demikianlah gambaran sebuah paradigma. Memang yang bekerja adalah anggota tubuh, tetapi apabila semua pekerjaan kita dilatarbelakangi dengan paradigma berfikir positif, maka akan mendatangkan hasil yang positif juga. Demikian dengan sebuah pemikiran karena suatu pemikiran tidak terlepas dari paradigma, karena pemikiran merupakan suatu proses, cara atau perbuatan memikir dalam suatu problem yang memerlukan suatu pemecahan.  Kita tentu sering mendengar pepatah yang berbunyi, “You can if you think you can.” Atau, “Anda adalah sebagaimana yang anda fikirkan tentang diri anda”. Sebuah kesuksesan akan dapat tercapai jika pertama kali yang dilakukan adalah berfikir positif. Jika belum berbuat sudah merasa tidak mampu, maka hasilnya adalah kalah sebelum berperang.
Secara ringkas pengertian Paradigma juga dapat dirumuskan dengan beberapa ungkapan, masing-masing sebagai berikut:
·         Paradigma merupakan Model atau Pola yang dapat diterima
·         Paradigma merupakan Pandangan Dunia (Worldview)
·         Paradigma adalah Kerangka Acuan (Frame of Reference), dan
·         Paradigma Satu set saringan (“Filter”) atau cetakan (“Molds”) dalam pikiran seseorang untuk memproses informasi yang seringkali tanpa disadari.
Suatu paradigma akan membentuk pola bagaimana kita memproses informasi dan mengambil berbagai keputusan, karena paradigma tidak bersifat statis, melainkan dinamis, dan perubahan dalam paradigma akan tercermin dalam perubahan perilaku seseorang. Itulah gambaran dari sebuah paradigma. Jadi dapat disimpulkan bahwa paradigma itu adalah pola pikir seseorang dalam menanggapai suatu problem permasalahan yang ada kaitannya dengan kehidupan.
Setelah mengetahui sebuah paradigma maka dapat sitarik pengertian mengenai paradigma pembangunan. Paradigma pembangunan adalah suatu gagasan pikiran atau pandangan yang terintegrasi dalam suatu perencanaan pembangunan yang memikirkan bagaimana pola dari suatu pembangunan. Dalam realisasinya suatu pembangunan pasti memerlukan suatu paradigma guna untuk mewujudkan segala upaya yang dilakukan secara terencana dalam melakukan perubahan dengan tujuan utama memperbaiki dan meningkatkan taraf hidup masyarakat, meningkatkan kesejahteraan dan meningkatkan kualitas manusia dimasa yang akan datang. Artinya adalah suatu paradigma pembangunan berfungsi sebagai pengembangan model dalam pembangunan untuk menjelaskan satu aspek dari realitas yang ada bahkan yang kemungkinan terjadi, serta berfungsi sebagai metode untuk menguji teori dan mengembangkan lebih lengkap pemahaman dari suatu topik pembangunan. Sebagai mana yang tergambar dalam paradigma pembangunan menurut aliran Neo Strukturalis yang akan kita bahas lebih lanjut.
Paradigma Pembangunan Aliran Neo Strukturalis
Setelah kita memahami paradigma pembangunan maka kita akan menelusuri lebih lanjut mengenai bagaimana bentuk dan konsep dari sebuah paradigma pembangunan pada aliran Neo Strukturalis. Sebelum menelususri lebih lanjut kita harus meninjau mengenai pemahaman strukturalisme yang menyatakan bahwa tidak ada ketergantungan pada  pertanian subsisten tradisional untuk mengubah ekonomi menjadi modern. Maksudnya adalah suatu pembangunan yang berubah pada tahap modrenisasi tidak akan bergantung atau terpengaruh oleh subsistem yang lama (tradisional) karena suatu pembangunan secara tidak langsung akan selalu mengalami evolusi sesuai dengan perkembangan zaman.
Mengenai paradigma pembangunan pada aliran Neo-strukturalisme yang berlandasan pada kolaborasi antara sektor swasta dan negara mengatakan bahwa untuk meningkatkan produktivitas dalam bentuk nilai tambah output atau output dengan kandungan teknologi tinggi harus mampu bersaing secara global agar dapat mengurangi kemiskinan dan ketidaksetaraan. Karena aliran neos-trukturalis mengakui bahwa pembangunan berkelanjutan dan pertumbuhan tidak dapat dicapai dalam system komoditas ketergantungan melainkan harus menekankan pada padat modal produksi.
Dalam paradigma neo strukturalis untuk mencapai suatu pembangunan yang berkelanjutan suatu perencanaan membutuhkan kerangka ekonomi makro yang stabil yang dicapai dengan cara sistematis dan disengaja, serta membutuhkan tindakan Negara atau pemerintah untuk  bekerja sama dengan non pemerintah atau pihak suasta guna mencapai suatu entitas tertentu. Artinya adalah dalam pemikiran aliran Neo Strukturalis dalam suatu pembangunan harus ada campur tangan atau peran pemerintah, karena dari perspektif neo-strukturalis dalam suatu pembangunan harus ada pihak penengah antara golongan yang kuat dengan yang lemah dengan alasan untuk memperjuangkan, membela, dan menyelamatkan kepentingan kelompok yang lemah.
Dalam mewujudkan pembangun berkelanjutan jika perlu pemerintah melakukan tindakan yang berpihak pada kelompok marginal terhadap orang-orang tertentu yang berpengaruh terhadap pembangunan ekonomi rakyat. Dengan alasan untuk melindungi keadaan social, serta pengentasan kemiskinan karena kepentingan kelompok marginal merupakan tanggung jawab public yang harus mendapat perhatian utama dalam melakukan suatu penuntasan pembangunan. Dengan kata lain, neo strukturalisme sebagai pendekatan untuk pengurangan kemiskinan bertujuan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan dalam rubrik keadilan sosial. Oleh karena itu, perjuangan melawan kemiskinan harus tertanam dalam strategi pengembangan yang dibangun di sekitar koherensi sosial.
Meskipun neo structuralis mendeklarasikan diri untuk pasar dan memperjuangkan kepentingan kaum marginal dan tidak mempertimbangkan pasar bebas untuk menjadi obat dalam memecahkan masalah pembangunan, neo structuralis selalu berpikir bahwa perbaikan struktur produk ekspor hanya dapat dicapai oleh kebijakan menengah dan jangka panjang yang meliputi perlindungan terhadap industri rendah yang ada dan mengembangkannya guna untuk menguasai persaingan. Bagi neo structuralis, kerangka ekonomi makro yang stabil adalah penting, tetapi hanya yang pertama dan mungkin yang paling mudah menuju ekonomi yang kompetitif dan daya saing perusahaan didasarkan pada pengaturan sosial, dimana interaksi dari parameter yang relevan untuk daya saing pada semua tingkat dan referensi tingkat ini satu sama lain untuk memimpin keunggulan kompetitif .
Aliran Neo structuralis menekankan arti organisasi jaringan, dimana masyarakat modern dan modernisasi ditandai diberbagai tempat sebagai solusi dari masalah yang lebih didasarkan pada koordinasi politik horisontal dalam jaringan kebijakan pluralistik. Salah satu alasan untuk hal ini adalah fenomena sosial, politik dan ekonomi spesialisasi, diferensiasi dan ketergantungan.
Sebagai perbandingan dan tolak ukur menurut teori neoliberal berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi dan hasil pembangunan dikuasi secara otomatis dari permainan bebas kekuatan-kekuatan pasar, sedangkan neo structuralis tidak menganggap pembangunan sebagai suatu proses spontan tetapi sebagai tindakan yang direncanakan dan sistematis dari pemerintah dan masyarakat sipil.
Dari uraian datas dapat disimpukalan bahwa pembangunan menurut aliran neo strukturalis adalah suatu pembangunan yang terencana dan terstruktur dengan campur tangan pemerintah  yang betujuan memperjuangkan keadaan social untuk melawan kemiskinan yang tertanam dalam strategi sosial dari pembangunan yang masih berorientasi pada konteks sosial struktural yang harus menyamakan kedudukan dalam taraf suatu pembangunan yang seimbang dari berbagai kalangan.
*) Mahasiswa Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FITK, UIN JAKARTA, angkatan 2010.

Kutipan Pustaka
*      Vardiansyah, Dani. Filsafat Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Jakarta: Indeks, 2008).
*      Kirby, Peadar. Resituating the Latin American State, (Dublin City: Centre for International Studies, working paper, 2002).
*      Dikutip dari, Kamus Besar Bahasa Indonesia v1.3
*      http://profsyamsiah.wordpress.com/2009/03/19/pengertian-pembangunan/29-6-2012/09;45wib.
*      Read Contreras, Ricardo. Competing Theories of Economic Development. Accessed at: http://www.uiowa.edu/ifdebook/ebook/contents/PDFFiles/Part_1_3.pdf./29-6-2012/09;45.
*      Sturm, Linda. Similarities and differences between neostructuralism and neoliberalism. Accessed at:http: //www.tiss.zdv.uni_tuiebingen.de/webroot/sp/barrios/themeA3c.html: 2./ 29-6-2012/09;45wib.
*      http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://tiss.zdv.uni-tuebingen.de/webroot/sp/barrios/themeA3c.html/29-6-2012/09;45wib.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar